Senin, 23 Maret 2020

STUDY KASUS

A.   DESKRIPSI KASUS
Lia adalah siswa kelas 8 SMP Favorit di Salatiga yang barusan naik kelas 9. Ia berasal dari keluarga petani yang terbilang cukup secara sosial ekonomi di desa pedalaman + 17 km di luar kota Salatiga, sebagai anak pertama semula orang tuanya berkeberatan setamat  SMP  anaknya melanjutkan ke SMA di Salatiga; orang tua sebetulnya berharap agar anaknya tidak perlu susah-sudah melanjutkan sekolah ke kota, tapi atas bujukan wali kelas anaknya saat pengambilan berkas, dengan berat merelakan anaknya melanjutkan sekolah.
Pertimbangan wali kelasnya karena Lia terbilang cerdas diantara teman-teman yang lain sehingga wajar jika bisa diterima di SMA favorit. Sejak diterima di SMA favorit di satu sisi Lia bangga sebagai anak desa toh bisa diterima, tetapi di lain pihak mulai minder dengan teman-temannya yang sebagian besar dari keluarga kaya dengan pola pergaulan yang begitu beda dengan  latar  belakang Lia. Ia menganggap teman-teman dari keluarga kaya tersebut sebagai orang yang egois, kurang bersahabat, pilih-pilih teman yang sama-sama dari keluarga kaya saja, dan sombong.
Makin lama perasaan ditolak, terisolir, dan kesepian makin mencekam dan mulai timbul sikap dan anggapan sekolahnya itu bukan untuk dirinya, tetapi mau keluar malu dengan orang tua dan temannya sekampung; terus bertahan, susah tak ada punya teman yang peduli. Dasar saya anak desa, anak miskin (dibanding teman-temannya di kota) hujatnya pada diri sendiri. Akhirnya benar-benar menjadi anak minder, pemalu dan serta ragu dan takut bergaul sebagaimana mestinya. Makin lama nilainya makin jatuh sehingga beban pikiran dan perasaan makin berat, sampai-sampai ragu apakah bisa naik kelas atau tidak.
Sehubungan dengan kasus, Lia sebetulnya terlahir dengan potensi unggul, ia menjadi bermasalah karena perilakunya dikendalikan oleh pikiran/perasaan irasional; ia telah menempatkan harga diri pada konsep/kepercayaan yang salah yaitu jika kaya, semua teman memperhatikan / mendukung, peduli, dan lain-lain dan itu semua tidak ada/didapatkan sejak di SMA, sampai pada akhirnya menyalahkan dirinya sendiri dengan hujatan dan penderitaaan serta mengisolir dirinya sendiri. Ia telah berhasil membangun konsep dirinya secara tidak realistis berdasarkan anggapan yang salah terhadap (dan dari) teman-teman lingkungannya. Ia menjadi minder, pemalu, penakut dan akhirnya ragu-ragu keberhasilan/prestasinya kelak yang sebetulnya tidak perlu terjadi.

B.  PENYELESAIAN MASALAH
1.        Temukan permasalahan yang dialami oleh lia dalam gambaran kasus tersebut
2.        Sebutkan dan jelaskan faktor yang menyebabkan permasalahan tersebut (minimal 3)
3.        Jika melihat masalah tersebut:
·      Apa sajakah hal yang dilakukan oleh lia menyelesaikan masalah yang dialami lia (minumal 3)?.
·      Apabila anda adalah salah satu teman lia, apa yang anda lakukan (minimal 3)?.

4.        Catatan: dikerjakan lalu difoto dan di upload pada link berikut https://forms.gle/Xbf3q6XU59gn6CLu6


Tidak ada komentar:

Posting Komentar