Yuk, menguji kemampuan IPS sendiri
dengan mengikuti Tes Online PH 4 IPS Kelas 7 Semester Genap!
Untuk mengigat kembali materinya bapa
lampirkan resume dari sub bab ini, silahkan dibaca dulu ya...!
Buat anak-anak SMP Ignatius Slamet
Riyadi Kelas 7 ayo kita menguji hasil proses belajar sendiri pada materi pokok
Bab 4.B tentang Kehidupan Masyarakat pada Masa Hindu-Buddha, silahkan dicoba
menjawab soal PH 4 berikut secara online dengan mengkuti petunjuk yang ada.
Instrumen soal terdiri dari 20 butir
soal Pilihan Ganda.
A. Petunjuk Umum Pelaksanaan Tes
Online
- Pertama, silahkan isi terlebih dahulu identitas Anda.(Nama, Kelas, dan No. Urut)
- Baca soal dengan teliti dan cermat.
- Pilihlah salah satu jawaban yang Anda anggap paling benar.
- Apabila telah menyelesaikan tes, tekan tombol SUBMIT atau KIRIM yang ada di bawah soal terakhir.
- Hasil tes dapat dilihat langsung dan nilai dalam ratusan
B. Hasil Tes Online IPS Kelas VII
Kehidupan Masyarakat pada Masa Hindu-Buddha (Resume)
A. Proses
Masuk dan Berkembangnya Pengaruh Hindu Buddha di Indonesia.
- Disebabkan adanya hubungan dagang
antara bangsa Indonesia dengan India.
- Penerima ajaran agama Hindu di
Indonesia:
a. Raja dan keluarga kaum bangsawan.
b. Para prajurit.
c. Rakyat biasa.
1. Agama dan Kebudayaan Hindu Masuk ke Indonesia.
- Masuk: 1 M.
- Berkembang: 4
M
- Pembawa:
Brahmana (pendeta agama Hindu).
- Kitab:
1) Weda
(Rigweda, Samaweda, Yajurweda, Atharwaweda).
2) Brahmana.
3) Upanisad.
4) Kalpasutra.
- Dewa:
1) Trimurti
(Brahma=pencipta, Wisnu=pelindung, Syiwa= perusak).
2)
Personifikasi alam: Agni, Bayu, Surya, Chandra, Indra, Aswin, Prativi, Soma,
Darma, Baruna.
- Sifat:
mengenal kasta (stratifikasi atau strata sosial dalam masyarakat).
- Kasta:
caturwarna (Brahmana=kaum pendeta, Ksatria=kaum Raja dan bangsawan,
Waisya=pedagang dan petani, Sudra=budak).
- Bentuk
pemerintahan: kerajaan.
- Kerajaan
Hindu di Indonesia: Kutai, Tarumanegara, Mataram Hindu/Kuno, Kahuripan,
Majapahit.
- Seni
Bangunan: Candi bercorak Hindu.
- Candi Corak
Hindu di Indonesia: Dieng, Gedongsongo, Sambisari, Prambanan, Sukuh, Penataran,
dll.
- Fungsi candi:
1) sebagai tempat makam Raja (persemayaman).
2) sebagai tempat
pemujaan.
- Seni sastra:
Kakawin (kitab sastra Hindu).
- Kakawin:
1) Arjunawiwaha= Mpu Kanwa.
2) Bharatayuda= Mpu Sedah & Panuluh.
3) Negarakertagama= Mpu Prapanca.
4) Pararaton=Mpu
5) Sutasoma= Mpu Tantular.
Catatan
- Paria atau Candala=
1) orang yang tidak punya kasta atau
dikeluarkan dari kastanya.
2) gelandangan dan pengemis.
- Bhinneka
Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangwra= Berbeda-beda namun tetap satu dan tidak
ada kerancuan dalam kebenaran.
2. Agama dan Buddha Masuk ke
Indonesia.
- Masuk: 2 M.
- Berkembang= 7 M.
-Pembawa: Bhiksu dan Bhiksuni.
- Kitab: 1) Tripitaka (Vinayapitaka, Suttapitaka, Abdidharmapitaka).
- Aliran: 1) Hinayana=kendaraan kecil.
2) Mahayana (kendaraan
besar).
- Dewa: Sang Buddha Gautama Pranasidharta.
- Sifat: 1) Tidak mengenal kasta.
2) Percaya Karma.
3) Ada reinkarnasi.
- Bentuk pemerintahan: Kerajaan.
- Kerajaan Buddha di Indonesia: Melayu, Sriwijaya, Mataram Buddha/Kuno.
- Seni Bangunan: Candi dengan Stupa.
- Candi Buddha di Indonesia: Kalasan, Pawon, Sari, Muara Takus, Mendut,
Borobudur, dll.
- Seni sastra: kitab sastra Buddha (Kakawin).
- Kakawin: Sang Hyang Kamahayanikam oleh Kunjarakarna.
B. Kerajaan-kerajaan Hindu Buddha di Indonesia.
A. KERAJAAN KUTAI.
1. Kurun waktu: abad 4-5 M.
2. Letak Geografis: di hulu sungai
Mahakam Kaltim.
3. Mata pencaharian: Pertanian dan
perdagangan.
4. Kepercayaan: Hindu Syiwa.
5. Bentuk pemerintahan: kerajaan.
6. Raja: 1) Kundungga.
2) Asmawarman (wangsakarta).
3) Mulawarman.
7. Sumber: 1) Prasasti Yupa sebanyak
7 buah.
2) Berita-berita Cina.
3) Arca Dewi Tara di
Sulawesi Selatan.
Kesimpulan:
1. Pengaruh agama Hindu masuk ke
Indonesia pada abad ke 5 M (400M).
2. Memasuki masa sejarah dengan
bukti: Yupa (prasasti yang berupa tiang panjang dari batu yang berfungsi untuk
mengikat hewan ternak sebagai sesembahan upacara dewa Syiwa).
3. Prasasti : batu bertulis.
4. Telah terjadi akulturasi budaya
Indonesia (tugu batu) dengan India (huruf Pallawa).
5. Merupakan kerajaan bercorak Hindu
tertua di Indonesia.
6. Yupa: batu bertulis yang berisi
maklumat raja Kutai.
Catatan:
- Wartyastama:
upacara penyucian kembali Brahmana.
- Asmawarman: raja
yang dianggap pembentuk dinasti.
- Wangsakarta:
penurun wangsa.
- Sang Ansuman:
dewa mataharin
- Waprakeswara:
tempat suci untuk memuja dewa.
- Asmaweda:
upacara pelepasan kuda dengan tujuan untuk menentukan batas-batas kekuasaan
kerajaan Kutai.
- Yupa: prasasti
yang tidak berangka tahun tetapi dari bentuk tulisannya diperkirakan berasal
dari abad ke 5 M.
B. TARUMANAGARA.
1. Kurun waktu: abad ke 5-6 M.
2. Letak geografis: di tepi sungai
Citarum Bogor Jabar.
3. Mata pencaharian: Pertanian &
perdagangan.
4. Kepercayaan: Hindu Wisnu/Waisnawa.
5. Bentuk pemerintahan: kerajaan.
6. Raja: Purnawarman.
7. Sumber:
a. Prasasti, yaitu dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta yang
berbentuk syair.
1) Ciaruteun Ciampea, ttg 2 tapak kaki
Wisnu, di muara Cisadane.
2) Tugu, ttg irigasi Candrabhaga &
Gomati di Cilincing Jakarta Utara.
3) Kebon Kopi, ttg 2 tapak kaki gajah
Birawata/Airwata di Cibungbulan Bogan.
4) Jambu/Pasir Koleangkak, ttg gajah
& baju zirah di Bukit Pasir.
5) Pasir Awi, ttg gambar telapak kaki
dengan huruf ikal.
6) Munjul/Lebak/Cidanghiang, ttg
keagungan & keberanian Purnawarman.
7) Muaracianten, ttg...
b. Arca:
1) Rajarsi.
2) Wisnu, ttg adanya kerajaan
Pajajaran.
c. Berita Cina:
1) Fa-hien, ttg adanya 3 golongan agama
& kerajaan TOLOMO.
2) Dinasti T'ang, ttg utusan
Tarumanagara ke Cina.
3) Dinasti Sung.
8. Penyebab keruntuhan: serangan
kerajaan Sriwijaya.
Catatan:
- dalam berita Cina diberitakan bahwa
semua prasasti ditulis dalam bahasa K'unlun=bahasa Melayu kuno dan Sansekerta.
C. HOLING/KALINGGA/KELING.
1. Kurun waktu: abad ke 7-8 M.
2. Letak geografis: Lembah gunung
Merbabu Grobogan Purwodadi.
3. Mata pencaharian: Pertanian &
perdagangan.
4. Kepercayaan: Buddha Hinayana.
5. Bentuk pemerintahan: kerajaan.
6. Raja: Ratu Sima.
7. Sumber: 1) Berita Cina dari
dinasti T'ang.
2) Berita Cina: utusan
bernama I-Tsing.
3) Batu bertulis Tukmas
(Dakawu), yang berhuruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta dengan gambar Trisula
[Syiwa].
Catatan:
- Pernah disinggahi dan diberitakan
oleh pendeta Jhanabadra dan Huining dari Cina.
D. KANJURUHAN.
1. Kurun waktu: abad 8-9 M.
2. Letak geografis: desa Kejuron
Malang Jatim.
3. Mata pencaharian: pertanian.
4. Kepercayaan: Hindu Syiwa.
5. Bentuk pemerintahan: kerajaan.
6. Raja: 1) Dewa Simha
2) Liswa/Limwha, bergelar
Gajayana.
7. Sumber: 1) Prasasti Dinoyo 760 M,
yang berhuruf Kawi dengan bahasa Sansekerta.
2) Candi Badut, di daerah
Tidar Malang. Yaitu candi Dewa Agastya yang didalamnya terdapat Lingga.
Catatan:
- Dinamakan candi Badut karena
ditemukan patung gajah (Ganesha=putra Syiwa sedang belajar [Agastya]).
- Lingga: batu yang berupa tiang
berbentuk bulat dan panjang (lambang keperkasaan laki-laki).
- Yoni: batu segiempat tempat
menancapkan lingga (perumpamaan perempuan).
E. MATARAM I JATENG. [KUNO/LAMA]
Wangsa Sanjaya [Hindu].
1. Kurun waktu: abad 8-9 M.
2. Letak geografis: Lembah sungai
Progo di Utara Jateng.
- ibukota: Medang Kamulan di Poh Pitu.
3. Mata pencaharian: pertanian &
pedagangan.
4. Kepercayaan: Hindu Syiwa.
5. Bentuk pemerintahan: Kerajaan.
6. Raja: 1) Sanna
2) Sanjaya (Rakai Mataram Sang
Ratu Sanjaya).
7. Wangsa: Wangsa Sanjaya.
8. Sumber: 1) Prasasti
a. Canggal di Gunung Wukir 732 M, berisi asal-usul raja Sanjaya &
pembangunan sebuah lingga di bukit Strirengga/Kunjarakunja.
b. Mantyasih/Kedu/Balitung 907 M, berisi silsilah raja-raja keturunan
dinasti Sanjaya dari Sanjaya sampai Balitung.
c. Kalasan 778 M, dengan huruf Pranagari & bahasa Sansekerta.
d. Angsapura, ttg pemerintahan Kayuwangi dari dinasti Sanjaya.
2) Kitab Carita Parahiyangan, berisi ttg silsilah hal ihwal raja-raja
Sanjaya:
- Rakai Sanjaya
- Rakai Panangkaran (Dyah Pancapana).
- Rakai Panunggalan.
- Rakai Warak.
- Rakai Garung.
- Rakai Pikatan.
- Rakai Kayuwangi (Dyah Lokapala).
- Rakai Gurunwangi (Dyah Saludu).
- Rakai Watuhumalang.
- Rakai Watukura (Dyah Balitung).
- Rakai Daksa
- Dyah Tulodong.
- Dyah Wawa.
Catatan:
- Terdapat 3 dinasti kerajaan Mataram
Kuno/Lama:
1. Dinasti Sanjaya (Hindu).
2. Dinasti Syailendra (Buddha).
3. Dinasti Isyana (Jatim).
Wangsa Syailendra [Buddha].
1. Kurun waktu: abad 9-10 M.
2. Letak geografis: Jateng bagian
Selatan, antara Bagelen dan Jogyakarta.
3. Mata pencaharian: pertanian,
perdagangan & agro maritim.
4. Kepercayaan: Buddha Mahayana.
5. Bentuk pemerintahan: kerajaan.
6. Raja: 1) Panangkaran.
2) Samarattungga.
7. Sumber: a. Prasasti:
1) Kalasan 778 M, berisi ttg Raja
Panangkaran telah memberikan hadiah tanah dan memerintahkan pembangunan candi
untuk Dewi Tara dan sebuah biara untuk para pendeta Buddha.
2) Karangtengah 824 M.
3). Klurak 782 M, berisi ttg mengalahkanpembuatan arca Manjusri yang
terletak di sebelah Utara Prambanan.
4) Baka 856 M (Ratu Boko), berisi ttg keberhasilan Rakai Pikatan dan
Pramodhawardhani mengalahkan Balaputeradewa.
5) Nalanda (India) 860 M, berisi ttg asal-usul raja Balaputeradewa.
8. Peninggalan:
A. Candi.
1) Buddha (di Selatan):
- Kalasan, Plaosan Lor,
Borobudur, Ngawen, Mendut, Sari, Pawon, Sewu, Banyunibo, Ratu Boko, Sojiwan,
Bubrah, Lumbung.
2) Hindu (Utara):
- Prambanan, Dieng [Bima,
Puntadewa, Arjuna, Semar], Selogriyo, Pringapus, Gedongsongo, Gunung Wukir,
Ijo, Gebang, Sambisari, Perot, Argopuro.
B. Prasasti:
1) Klurak 782 M, berisi ttg raja
Indra yang membuatkan bangunan suci dan arca Manjusri (candi Sewu).
2) Karang Tengah 824 M, berisi ttg
raja Samarattungga mendirikan bangunan suci di Wenusama (candi Ngawen). Juga
mengisahkan ttg Samarattungga dan Pramodhawardhani dari dinasti Syailendra.
9. Raja: a. Bhanu.
b. Wisnu (Sri Dharmatungga).
c. Indra (Daranindra/Sri
Sanggrama Dananjaya).
d. Samarottungga (Samara
Grawira).
e. Pramodhawardhani (Sri
Kahulunan).
Catatan:
- Balaputeradewa putra Samarottungga
dari istri kedua (garwo ampil) seorang putri keturunan Sriwijaya yang tidak
berhak mendapat tahta meskipun beliau anak laki-laki kalah perang dalam
perebutan tahta kerajaan Mataram dengan kakaknya Pramodhawardhani seorang putri
dari istri utama (permaisuri/garwo padni) yang bersuamikan Rakai Pikatan, lari
ke Sriwijaya ke tempat kakeknya dan menjadi raja di Sriwijaya.
F. MATARAM II [KERAJAAN MEDANG/JATIM].
Wangsa Isyana.
1. Kurun waktu: abad 10-11M.
2. Letak geografis: Watu Galuh di
antara Gunung Semeru dan Wilis.
- ibukota: Wwatan Mas muara sungai Brantas.
3. Mata pencaharian: pertanian dan
agro maritim.
4. Kepercayaan: Hindu Siwa &
Buddha Tantrayana.
5. Bentuk pemerintahan: kerajaan.
6. Raja: 1) Mpu Sindok (Sang Isyana
Tunggadewa) 929 M.
2) Dharmawangsa Tguh (raja
terbesar) ....-1016 M
3) Airlangga 1035-1041 M.
7. Sumber: a. Prasasti:
1) Mantyasih/Kedu.
2) Pucangan (Calcutta), berisi ttg dinasti Isyana sampai masa Airlangga.
3) Prasasti-prasasti Mpu Sindok di Jombang, Bangil, dan Nganjuk, yang
berisi ttg masa pemerintahan Mpu Sindok.
b. Berita Cina dan India.
8. Pelabuhan: a) Hujung Galuh
(Surabaya).
b) Kambang Putih
(Tuban).
c) Waringin Sapta di
muara sungai Brantas.
9. Peninggalan: a. Garuda Wisnu
(tempat makam Airlangga) di Belahan, Trawas/Pacet Pasuruan Jatim.
b. Seni Bangunan:
1) dari Mpu Sindok:
- candi Lor (Anjuk Ladang), candi
Gunung Gangsir, candi Sumber Nanas, candi Songgoriti.
2) dari Airlangga:
- candi Belahan, pertapaan Pucangan
di gunung Penanggungan dan patirtan Jolotundo di gunung Penanggungan.
10. Periodisasi Kerajaan:
A. Medang Jatim 929-1049 M.
B. Kahuripan (1049-1050 M):
1) Daha/Kediri/Panjalu.
2) Kahuripan/Jenggala.
C. Kediri/Panjalu 1050-1222 M.
D. Singasari 1222-1292 M.
E. Majapahit 1293 - 1478 M.
11. Sebab keruntuhan:
A. Diserang raja Wurawari (suruhan Sriwijaya) tahun 1016, diaebut
sebagai PRALAYA (musibah).
B. Diserang kerajaan Lwaram.
12. Usaha memakmurkan rakyat yang
ditempuh Airlangga:
A. Membangun tanggul di Kamalagian di Wringin Sapta/Wringin Pitu untuk
membendung banjir di sungai Brantas.
B. Memperbaiki pelabuhan Hujung Galuh (Surabaya) & Kambang Putih
(Tuban).
13. Warisan/Peninggalan Budaya:
A. Karya Sastra:
1) Sang Hyang Kamahayanikam.
2) Saduran Kitab Adi Parwa &
Wirata Parwa.
3. Kitab Hukum Purwadigama
(Siwasasana).
4. Arjuna Wiwaha, oleh Mpu Kanwa.
B. Seni Bangunan: Candi-candi Mpu Sindok dan Airlangga
G. SINGASARI.
1. Kurun waktu: abad 13 M.
2. Letak geografis: Singasari,
Malang.
3. Kepercayaan: Hindu Syiwa &
Tantris.
4. Raja:
a. Ken Arok/ Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi.
b. Anusapati 1227-1248 M.
c. Tohjaya 1248 M.
d. Ranggawuni/Wisnu Wardhana 1248-1268 M, yang berdampingan dengan
Mahisa Cempaka/Narasingamurti yang punya jabatan sebagai Ratu Angabaya.
e. Kertanegara sebagai Yuwaraja (raja muda) 1268-1292 M. Adalah raja
terbesar dan terakhir.
5. Sumber: a. Kitab:
1) Pararaton: berisi silsilah raja-raja Singasari.
2) Negarakertagama: berisi silsilah raja-raja Majapahit yang memiliki
hubungan erat dengan raja-raja Singasari.
6. Peninggalan:
a. Candi:
1) Kidal, yang merupakan.makam
Anusapati.
2) Jago/ Jajaghu, makam Wisnu
Wardhana.
3)
Singhasari, makam Ken Dedes.
4) Jawi, makam Kertanegara.
5) Kegenengan, makam Ken Arok.
b. Patung:
1) Joko Dolog: perwujudan Kertanegara
sebagai Jina atau Dyani Buddha.
2) Amoghapasa: perwujudan Kertanegara
sebagai penganut agama Buddha alias Tantrayana.
7. Pelabuhan: Pasuruan.
8. Berita asing: a. Ekspedisi
Pamalayu.
b. Meng-Ki: utusan Kubilai Khan.
9. Cita-cita Kertanegara:
a. Mempersatukan Nusantara.
b. Mengembangkan agama Buddha.
10. Cara/usaha yang dilakukan:
a. Melaksanakan perkawinan politik:
1) mengambil menantu Ardaraja dari
Kediri.
2) mengambil menantu Raden Wijaya
untuk ke empat putrinya.
b. Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu 1268 & 1275 M ke Sriwijaya.
c. Menyingkirkan tokoh-tokoh penghalang:
1) Raganatha.
2) Banyak Wide.
d. Bekerjasama dengan kerajaan Champa.
11. Runtuhnya Singasari:
a. Adanya ekspansi dari Mongolia: Khubilai Khan.
b. Terpecahnya kekuatan tentara Singasari.
c. Diserang Jayakatwang dari Kediri yang terkenal dengan peristiwa
Pralaya tahun 1292 M.
d. Kertanegara tidak mau menerina usul orang lain.
12. Daerah-daerah yang dikuasai
Kertanegara di luar Jawa:
a) Pahang, Bali 1284 M.
b) Sunda 1289, Bakulapura Kalimantan, Gurun Maluku.
Catatan:
- Raganatha/KeboArema digantu
Aragani.
-Banyak Wide dijadikan bupati Sumenep
bergelar Aryawiraraja.
- Ardaraja adalah anak daei
Jayakatwang raja Kediri.
- Kertanegara mengirimkan Ekspedisi
Pamalayu 1275 M untuk menguasai kerajaan Melayu.
- Melukai utusan raja Khubilai Khan
dari Mongolia yang bermaksud menguasai kerajaan Singasari, yaitu Meng-Ki.
- Menguasai Bali 1284 M.
- Menguasai Pahang (Malaya).
- Menguasai Tanjung Pura
(Kalimantan).
H. SRIWIJAYA [NEGARA NASIONAL I].
1. Kurun waktu: abad 7-14 M.
2. Letak geografis: muara sungai
Kampar Palembang.
3. Kepercayaan: Buddha Mahayana.
4. Raja: Balaputeradewa.
5. Sumber: a. Prasasti:
1) Kedukan Bukit 683 M.
2) Ligor 775 M.
3) Karang berahi 686 M.
b. Berita Cina: I-Tsing.
6. Peninggalan: a. Candi: Muara
Takus, kelompok Candi Gunung Tua di Padang Lawas, candi Biaro Bahal di Tapanuli
Selatan.
b. Arca Buddha di Bukit Siguntang.
c. Linggapala Kanton.
d. Asrama Nalanda.
7. Faktor pendukung kekuatan maritim:
a. Letaknya yang strategis.
b. Pos pengawal Bandar dan ibukota ada di pelabuhan Bangka dan Biliton.
c. Bandar di muara terbuka.
d. Menguasai Ligor (Kataha), berarti menguasai Selat Malaka &
seluruh daerah Tanah Genting Kra.
8. Sebab-sebab keruntuhan:
a. Serangan kerajaan Colamandala dari India sebanyak 3x.
b. Timbulnya kekuatan maritim di Jatim, yaitu kerajaan Kediri Airlangga
dan Singasari Kertanegara yang bekerjasam dengan kerajaan Melayu dalam
Ekspedisi Pamalayu.
c. Diserang Dharmawangsa Tguh 990 M.
d. Diserang Majapahit 1337 M.
e. Faktor alam yang menyebabkan 1) perdagangan berkurang aktivitasnya,
2) kurang mampunya mengontrol wilayahnya yang luas sehingga banyak wilayah yang
melepaskan diri.
9. Mata pencaharian: Argo maritim
& perdagangan international.
10. Sumber sejarah:
a. Berita asing:
1) Berita Arab: Sriwijaya disebut
Zabag, Sabay atau Sribusa.
2) Berita Cina: I-Tsing.
b. Prasasti:
1) Kedukan Bukit 628 M.
2) Talang Tuo 684 M.
3) Kota Kapur 686 M.
4) Karang Berahi 686 M.
5) Telaga Batu 683 M.
6) Palas Pasemah.
7) Ligor di Semenanjung Malaka 775 M:
Tanah Genting Kra.
8) Nalanda di India 860 M.
11. Raja-raja Sriwijaya:
1) Dapunta Hyang Sri Jayanaga.
2) Balaputradewa.
3) Sri Udayadittyawarman.
4) Sri Sudarmani Warmadewa.
5) Marawijayayottunggawarman.
6) Sri Sanggrama Wijayottunggawarman.
12. Peranan Sriwijaya:
a. Sebagai kerajaan Maritim.
b. Sebagai pusat agama Buddha di Asteng.
13. Guru Agama Buddha:
1) Sakyakirti.
2) Dharma Kirti.
3) Dharmapala.
4) I-Tsing dari Cina.
5) Atisa dari Tibet.
14. Faktor Pendorong Majunya
Sriwijaya:
a. Runtuhnya kerajan Funan di Vietnam Selatan.
b. Armada lautnya sangat kuat dan disegani serta kekuasaannya sangat
luas.
Catatan:
- Sriwijaya dan Kediri menandatangani
"Gentlement Agerement", yaitu adanya kesepakatan Sriwijaya menguasai
Indonesia bagian Barat dan Kediri menguasai Indonesia Timur.
- Konsep wawasan maritim diperluas
dengan langkah-langkah:
a. Menguasai Sunda dan perairan Selat Sunda.
b. Politik damai (Gentlemen Agreement) dengan kerajaan Hindu masa
Airlangga (Kediri).
c. Menduduki kerajaan Puni Kalbar.
d. Mendirikan Linggapala di Kanton.
e. Menguasai pulau-pulau Andamanen & Nikobaren di Teluk Benggala.
f. Mendirikan asrama & piagam di perguruan Buddha Nalanda 860 M.
I.
KEDIRI/PANJALU.
1. Kurun waktu:
2. Letak geografis: Kediri Jatim.
3. Kepercayaan: Hindu.
4. Raja: Jayabaya (Raja terbesar).
5. Sumber: a. Berita Cina, yaitu
kitab Ling-wa-tai-to oleh Chu Ik Fei.
b. Prasasti:
1) Sirah Ketung 1104 M.
2) Padlegan 1117 M.
3) Panumbangan 1120 M.
4) Ngantang 1135 M, termuat tulisan
"Panjalu Jayati".
5) Talan 1136 M.
6) Desa Jepun 1144 M.
7) Jaring 1181 M.
8) Kamulan 1194 M.
6. Mata pencaharian: Pertanian &
Berdagang.
7. Pelabuhan: Tuban (Kambang Putih)
& Hujung Galuh.
8. Raja-raja Kediri:
a. Samarawijaya 1041 M.
b. Jayawarsa 1104 M.
c. Bhameswara/Sri Prameswara 1116-1134 M.
d. Jayabhaya 1135-1157 M.
e. Sarweswara 1159-1169 M.
f. Aryyeswara 1169-1181 M.
g. Gandra 1182 M.
h. Kameswara 1182-1185 M.
i. Kertajaya Srengga 1185-1222 M.
9. Peninggalan Budaya: karya sastra
sampai pada tingkatan Anggitan (karangan sendiri).
a. Bharatayudha: Mpu Sedah & Mpu Panuluh.
b. Smaradahana: Mpu Dharmaja.
c. Wrtsancaya: Mpu Tanakung.
d. Lubdaka: Mpu Tanakung.
e. Hariwangsa: Mpu Panuluh.
f. Gatotkacasraya: Mpu Panuluh.
g. Kresnayana: Mpu Triguna.
h. Somanasantaka: Mpu Monaguna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar